eXTReMe Tracker

Sabtu, 08 September 2012

Catatan Hati Istri Solehah

"Sebaik-baik contoh adalah contoh yang berasal dari orang-orang yang mencintai dan dicintai oleh anak-anak kita, dan itu sekali lagi hanya abii yang bisa melakukannya!"

Bismillahirrahmairrahiim.
Abii, dengarkanlah!

Abii, ketahuilah selama tiga tahun, di play Group, TK a, dan TK b. Sekolah anak-anak kita minim sentuhan maskulin, karena sebagian besar guru gurunya adalah wanita. Mereka tidak bisa mencontohkan bagaimana menendang bola layaknya David Beckham, atau melempar bola basket seperti Michael Jordan.

Pernahkah abii menceritakan kepada anak-anak kita tentang keperkasaan Umar Bin Khattab dan Ali Bin Abi Thalib? Pernahkah abii menggambarkan bagaimana caranya para mujahid menaiki kuda perang mereka tanpa terkena tembakan panah dari busur kelompok musuh semasa peperangan membela Islam?
Atau pernahkah abii memperlihatkan kekaguman pada Usamah yang menjadi pemimpin besar dalam peperangan di usianya yang amat belia?

Berceritalah abii! Karena hanya abii yang bisa melakukannya dengan cara abii, bukan dengan cara ummi. Bagaimana mungkin menceritakan keperkasaan dengan suara feminim ummi? Temuan di lapangan kami menemukan hanya 2.5 % abii yang menemani anak-anaknya sebelum tidur. Apakah abii termasuk di dalam persentase itu?

Abii.. Allah telah menyiapkan tahapan tidur sedemikian sempurna pada anak-anak kita, ada tahapan istimewa menjelang anak-anak tidur lelap, itulah yang dinamakan tidur dangkal, di tahapan itu abii dianjurkan memberikan pesan-pesan pengantar tidur, baik tentang harapan abii terhadap anak-anak kita, do’a yang biasa diucapkan Rasullullah, nasehat-nasehat bijak yang dikutip dari Hadist maupun kisah-kisah para Sahabat Nabi, atau sekedar “make a deal“ jam berapa dan dengan cara seperti apa anak-anak kita mau dibangunkan, agar tidak terjadi kehebohan saat membangunkan anak-anak di pagi hari terutama menjelang sholat subuh.

Ketika abii pergi ke kantor, ke luar kota, atau melakukan perjalanan bisnis berjam-jam, selama seharian penuh, “tidak ada telepon, tidak ada sms” ke rumah, ada ribuan “moment“ yang tidak bisa kembali, ada puluhan mungkin ratusan kesempatan emas yang abii lewatkan, tanpa abii sadari. "kesempatan emas" itu tidak akan pernah kembali, dan abii telah kehilangan kesempatan mengisi “moment” itu dengan cara dan paparan hormon abii!

Sesungguhnya anak-anak merindukan abii di dalam setiap tahap perkembangannya, karena mereka tidak pernah melihat bagaimana pak guru kecewa, mereka tidak melihat bagaimana kalau seorang laki-laki terjatuh, dan mereka tidak melihat bagaimana ekspresi seorang laki-laki menahan marah. Apakah wajahnya bersemu merah seperti Rasulullah?? Mereka tidak pernah melihat bagaimana seorang laki-laki meneteskan air mata ketika bermuhasabah di tengah malam yang hening! Semua itu hanya abii yang bisa melakukannya, sekali lagi dengan cara dan kata-kata yang khas abii dan membuat takjub anak-anak!

Ketika abii tenggelam dengan kesibukan di kantor, sudahkah abii menelpon anak-anak? Hanya 2 atau 3 menit saja untuk katakan bahwa abii rindu kepada mereka, karena mereka akan melakukannya nanti pada saat abii sudah tua dan merindukan mereka sementara mereka sibuk luar biasa.

Selama ini kita selalu berkata: "berbaris yang rapi", "duduk yang manis", "itu tidak sopan", "harus hormat pada orang tua", dan sebagainya. Yang semuanya berada di mind on atau tataran pikiran berupa konsep, tidak membumi! Bukan hand on atau perbuatan, contoh perilaku yang nyata dan konkrit. Anak-anak memerlukan Role Model atau figur contoh yang bisa dijadikan panutan.
"Sebaik-baik contoh adalah contoh yang berasal dari orang-orang yang mencintai dan dicintai oleh anak-anak kita, dan itu sekali lagi hanya abii yang bisa melakukannya!"
Karena itu, kembalilah ke rumah abii!
Ramaikanlah hiruk pikuk rumah ini dengan suara besarmu. Hangatkanlah tawa canda anak-anak kita dengan rengkuhan tangan kuatmu yang sanggup membawa mereka tergelak saat kalian berguling guling. Warnailah hidup anak-anak dengan sentuhan maskulinmu!

Janganlah negeri ini menjadi "Fatherless Country" Negeri tak ber"Ayah" atau abii (sama saja :), karena tanpa sadar seorang abii akan membuat anak-anak kita yatim secara psikologis sejak dini.

Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka, dan selalu taat mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS. At-Tahriim: 6)

Sekian, semoga abii bisa menyadari apa yang selama ini umii rasa kurang dalam kehidupan rumah tangga kita setelah membaca catatan ini, demi keharmonisan keluarga kita dan masa depan anak-anak kita kelak :)

Salam hangat dan sayang dariku untuk abii.
Wassalam.



Posting by Nadil TheHunter

0 komentar:

Posting Komentar