Pages - Menu

Jumat, 24 Januari 2014

Hanya Sebuah Opini




Dimana pembelaanmu ketika aku terseok lantaran fitnah?
Kemana nuranimu saat jiwaku terluka
Terdera oleh mulut-mulut yang terlihat suci namun berhati busuk?

Tidak!
Tak perlu kau ajari aku untuk memahami mereka
Penampilan dan gaya agamisnya tidak mampu lagi menipuku
Aku sudah bosan dengan petuah di atas mimbar

Bukankah terlalu banyak yang menjual ayat-ayat Tuhan dengan harga yang begitu murah?
Bukankah segala kebenaran dan ketulusan seringkali bertekuk lutut di bawah kaki sang penguasa dan uang?

Tidak!
Berhentilah mengajari aku tentang kesyukuran, karena banyak ahli ibada seperti mereka yang rela menjual manisnya iman dengan segepok harta yang memang menggiurkan.

Meski aku hanyalah manusia akhir zaman yang tidak lagi mengerti bagaimana membaca hurus hijaiyyah dan tulisan-tulisan keriting tanpa baris, tapi aku tidak pernah menjual dan mengisi perutku dengan hasil perdagangan iman yang kumiliki.

Aku juga memang bukanlah lulusan akademi, ataupun sekolah terbaik dari sekolah di Negeri para Nabi, tapi aku tidak pernah mengotori atau menyalah gunakan peci dan baju koko ku dengan mengatas namakan dosa dan pengingkaran.

Aaah, aku selalu bahagia
Sama bahagianya dengan seorang bocah yang bercumbu dengan air hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar